
Jika VAR Telah Diterapkan, Apakah Final Liga Champions Tetap…
Dua laga leg kedua babak semifinal Liga Champions diwarnai dengan keputusan wasit yang merugikan. Hal itu pun kembali memunculkan desakan untuk menerapkan teknologi bernama Video Assistant Referee di kompetisi tertinggi sepakbola antarklub Eropa ini. Lantas, apabila VAR telah diterapkan sejak awal musim, apakah final Liga Champions tetap mempertemukan Real Madrid vs Liverpool.

Pihak AS Roma merasa sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh wasit Damir Skomina. Dimana, sang pengadil lapangan tidak memberikan hadiah penalti untuk kubu Serigala Ibukota terkait dua insiden berbeda saat melawan The Reds di Stadion Olimpico, Kamis (3/5) dini hari WIB lalu.
Pada pertandingan babak semifinal leg kedua tersebut, tim arahan Eusebio Di Francesco memang berhasil meraih kemenangan 4-2. Namun, hasil itu tidak cukup untuk mengantarkan mereka melangkah ke partai puncak UCL. Pasalnya, pada pertemuan pertama yang berlangsung di Anfield Stadium, mereka kalah 5-2. Sehingga agregat akhir menjadi 7-6 untuk keunggulan pasukan Jurgen Klopp.
Roma mempertanyakan tentang keputusan Skomina yang tidak menunjuk titik penalti terkait sepakan jarak dekat Stephen El Shaarawy yang mengenai tangan Tren Alexander Arnold. Padahal, jika tidak mengenai tangan bek muda tersebut, tentu akan berbeda cerita karena bola mengarah tepat ke gawang.
Kontroversi wasit asal Slovenia itu kembali terjadi ketika momen Edin Dzeko dilanggar oleh penjaga gawang Lloris Karius dalam situasi satu lawan satu. Namun justru, Dzeko dinyatakan terlebih dahulu berada dalam posisi offside. Padahal dalam tayangan ulang memperlihatkan dengan jelas, bahwa posisi penyerang Bosnia dan Herzegovina onside.
James Pallotta selaku Presiden AS Roma pun angkat bicara atas kontroversi keputusan wasit. Menurutnya, bahwa sangat penting untuk menerapkan teknologi VAR di kancah Liga Champions. Padahal, VAR juga telah digunakan di beberapa liga domestik Eropa, salah satunya Serie A Italia.
“Pertandingan AS Roma kontra Liverpool kemarin sangat jelas membuktikan bahwa VAR sangat diperlukan. Karena Anda tidak dapat mengabaikan hal-hal seperti itu kembali terjadi. Anda bisa melihat dengan jelas bahwa (Edin) Dzeko berada di posisi onside dan Ia dijatuhkan di kotak terlarang,”
“Tidak hanya itu, di menit ke-65 terjadi sebuah handball di kotak penalti yang begitu jelas. Itu hanya beberapa hal yang luput dari penglihatan wasit dan tentu sangat merugikan,” ungkap Pallotta.
KONTROVERSI JUGA HIASI KEBERHASILAN REAL MADRID KE FINAL LIGA CHAMPIONS
Satu hari sebelum pertandingan AS Roma kontra Liverpool, kontroversi juga terjadi di laga antara Real Madrid melawan Bayern Munchen di Santiag Bernabeu. Cuneyt Cakir yang memimpin laga pertemuan dua tim besar tersebut tidak memberikan hadiah penalti untuk tim tamu saat Marcelo dengan jelas melakukan handball. Padahal seusai laga, yang bersangkutan mengakui kejadian tersebut.

Pertandingan tersebut akhirnya berakhir dengan hasil imbang 2-2. Hasil tersebut membuat Cristiano Ronaldo yang bakal menjadi kapten timnas Portugal di Piala Dunia 2018 nanti dan kawan-kawan melangkah ke babak final. Lantaran pada pertemuan pertama di Allianz Stadium, mereka meraih kemenangan tipis 1-2. Sehingga agregat akhir menjadi 4-3 untuk Madrid.
Apabila teknologi VAR tersebut telah diterapkan sejak awal, kemungkinan besar final Liga Champions musim ini akan berubah. Bukan mempertemukan antara Real Madrid melawan Liverpool. Lantas, bagaimana dengan laga akhir pekan nanti apakah akan menggunakan VAR? Jawaban tidak. Hal itu diungkapkan langsung oleh sang presiden UEFA.
Terlepas dari itu, prediksi Real Madrid vs Liverpool tentu akan berjalan sangat ketat sejak menit awal. Dan tidak menutup kemungkinan juga laga final tersebut akan hujan gol. Mengingat kedua tim sama-sama saling produktif dalam mencetak gol. Menarik untuk dinantikan.